Daftar Blog Saya

Sabtu, 15 Oktober 2011

Api Terjun (Horsetail Falls)

Fenomena Api Terjun ini terdapat di Yosemite National Park yang terletak di California. Dinamakan Api terjun karena pada saat air jatuh dari ketinggian sekitar 2000 kaki, mirip dengan cairan lava yang sedang jatuh dari atas. Sebenarnya fenomena ini bukanlah lava yang jatuh, melainkan air yang sedang terjun mendapatkan efek dari sinar matahari yang akan terbenam. Namun fenomena ini harus didukung dengan cuaca yang cerah, keberadaan matahari yang tepat saat menyinari air, dan debit air yang cukup banyak untuk bisa membuat Air terjun di Yosemite National Park mirip dengan cairan lava yang sedang jatuh.

ICe Circle

Fenomena Ice Circle ini bisa terjadi di mana saja. Biasanya fenomena ini sering terjadi di daerah sungai yang meiliki arus yang lambat serta iklim yang dingin. Bentuknya mirip seperti piringan yang berputar secara perlahan. Fenomena ini juga pernah terjadi sekitar tahun 1930 di Toronto, Canada.

Gerhana Matahari

Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin.
Sebuah gerhana matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata.

Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.
Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.
Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana bulan (salat khusuf)

JENIS-JENIS GERHANA BULAN



  • Gerhana bulan total
Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
  • Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.
  • Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.

Jumat, 14 Oktober 2011

PUSARAN API- FIRE WHIRLS

Fire whirls / pusaran api adalah tornado yang berputar terlalu dekat dengan kebakaran hutan atau pusaran yang terbentuk karena terdapat terlalu banyak panas di area tersebut.
Pus
aran Api atau badai api, atau setan api, adalah fenomena langka, yang mana api naik keatas dan membentuk pusaran, sehingga berbentuk seperti tornado. Pusaran ini sering terbentuk pada saat kebakaran hutan dan dapat mencapai setinggi 30 sampai 200 kaki (10 – 60 meter) dan selebar 10 kaki (3 meter), tapi umumnya hanya dapat bertahan dalam hitungan menit saja.
Pusaran Api atau badai api, atau setan api, adalah fenomena langka, yang mana api naik keatas dan membentuk pusaran, sehingga berbentuk seperti tornado. Pusaran ini sering terbentuk pada saat kebakaran hutan dan dapat mencapai setinggi 30 sampai 200 kaki (10 – 60 meter) dan selebar 10 kaki (3 meter), tapi umumnya hanya dapat bertahan dalam hitungan menit saja. Hal ini terjadi ketika sebuah kolom udara yang hangat, naik ke atas dan terbungkus oleh api, sehingga  menyebabkan tekanan rendah muncul di permukaan tanah. Pendinginan udara ini kemudian segera masuk untuk menggantikan udara yang naik, dan menciptakan vortex yang dapat menarik api hingga ratusan meter di atas tanah.Pada tahun 1923, tornado api terjadi akibat gempa bumi besar Kanto di Tokyo yang menewaskan 38.000 orang, hanya dalam waktu 15 menit. Munculnya tornado api juga pernah terjadi di bidang tanaman di Aracatuba, Brazil selatan, setelah berbulan-bulan mengalami kekeringan. Angin puyuh api juga pernah tertangkap kamera saat daerah selatan Sao Paulo mengalami kebakaran. 

Jumat, 07 Oktober 2011

Noctilucent Cloud / Awan Noctilucent


Semburat awan aneh berwarna biru tipis tampak menghampar di batas atmosfer Bumi dan luar angkasa. Pemandangan yang tidak biasa tersebut terihat dengan jelas dari dalam kabin stasiun antariksa internasional (ISS) yang berada di orbit Bumi. Awan yang kelihatan menyala di kegelapan itu berada pada ketinggian 75-85 kilometer di atas permukaan tanah. Fenomena pembentukan awan yang beberapa kali terlihat di musim panas tersebut masih misterius meski telah diketahui sejak 120 tahun terakhir. "Sungguh indah dan pemandangan ini menunjukkan begitu tingginya awan tersebut terbentuk di batas atmosfer," ujar Gary Thomas, pakar atmosfer dari Universitas Colorado, AS. Awan seperti ini sering disebut awan mesosfer kutub karena sering terlihat di dekat kutub utara maupun selatan. Sebagai perbandingan, awan cirrus yang biasa terlihat dari permukaan Bumi sebagai semburat tipis memanjang hanya berada pada ketinggian 18 kilometer. Awan yang lebih tebal dan berat lebih dekat dengan permukaan Bumi. Sementara awan tersebut terbentuk di lokasi yang udaranya hanya seperseratus jutakali udara di Gurun Sahara. Thomas mengatakan uap air mungkin saja bergerak hingga lokasi setinggi itu. Sebagian di antaranya mungkin uap air dari penguapan yang tinggi di wilayah tropis yang menembus hingga batas ketinggian maksimum. Sebagian lainnya mungkin uap air dari hasil oksidasi methan di lapisan tersebut. Konsentrasi methan diketahui mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dalam 100 tahun terakhir. Masuk akal kalau terjadi perubahan pola awan tinggi dalam beberapa tahun terakhir akibat hal ini. Apalagi, awan seperti ini pertama kali dilaporkan tak lama setelah Gunung Krakatau meletus pada 1883. Robert leslie dari Southampton, Inggris melaporkan awan tersebut pada senja hari pada Juli 1885 dan melaporkan hasil pengamatannya dalam jurnal Nature. Selanjutnya, awan-awan sejenis dilaporkan dari kawasan utara seperti negara-negara Skandinavia, Skotlandia, dan Siberia. Munculnya awan yang "menyala dalam gelap" itu juga pernah dilaporkan dari Washington dan Oregon, AS, hingga Turki dan Iran. Awan serupa juga muncul tak lama setelah pesawat ulang alik Columbia yang membawa air 400 tonmeledaktahun2003. Namun, asal-usulnya makin misterius saat satelit AIM (Aeronomy of Ice in the Mesosphere) diluncurkan tahun 2007. Satelit tersebut mendeteksi bahwa awan yang menyala di lapisan terluar atmosfer terbentuk dari kristal-kristal es yang ukurannya kurang dari 30 nanometer. Bagaimana kristal es sekecil itu terbentuk masih menjadi tanda tanya hingga kini.

Virga



Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Virga adalah presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap sebelum mencapai daratan; inilah satu cara penjenuhan udara. Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es dengan awan. Butir hujan memilik ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil (butir kecil).
Kelembapan yang bergerak di sepanjang zona perbedaan suhu dan kelembapan tiga dimensi yang disebut front cuaca adalah metode utama dalam pembuatan hujan. Jika pada saat itu ada kelembapan dan gerakan ke atas yang cukup, hujan akan jatuh dari awan konvektif (awan dengan gerakan kuat ke atas) seperti kumulonimbus (badai petir) yang dapat terkumpul menjadi ikatan hujan sempit. Di kawasan pegunungan, hujan deras bisa terjadi jika aliran atas lembah meningkat di sisi atas angin permukaan pada ketinggian yang memaksa udara lembap mengembun dan jatuh sebagai hujan di sepanjang sisi pegunungan. Di sisi bawah angin pegunungan, iklim gurun dapat terjadi karena udara kering yang diakibatkan aliran bawah lembah yang mengakibatkan pemanasan dan pengeringan massa udara. Pergerakan truf monsun, atau zona konvergensi intertropis, membawa musim hujan ke iklim sabana. Hujan adalah sumber utama air tawar di sebagian besar daerah di dunia, menyediakan kondisi cocok untuk keragaman ekosistem, juga air untuk pembangkit listrik hidroelektrik dan irigasi ladang. Curah hujan dihitung menggunakan pengukur hujan. Jumlah curah hujan dihitung secara aktif oleh radar cuaca dan secara pasif oleh satelit cuaca.
Dampak pulau panas perkotaan mendorong peningkatan curah hujan dalam jumlah dan intensitasnya di bawah angin perkotaan. Pemanasan global juga mengakibatkan perubahan pola hujan di seluruh dunia, termasuk suasana hujan di timur Amerika Utara dan suasana kering di wilayah tropis. Hujan adalah komponen utama dalam siklus air dan penyedia utama air tawar di planet ini. Curah hujan rata-rata tahunan global adalah 990 millimetre (39 in). Sistem pengelompokan iklim seperti sistem pengelompokan iklim Köppen menggunakan curah hujan rata-rata tahunan untuk membantu membedakan kawasan-kawasan iklim. Antarktika adalah benua terkering di Bumi. Di daerah lain, hujan juga pernah turun dengan kandungan metana, besi, neon, dan asam sulfur.

Pilar Matahari/Sun Pillars


Fenomena visual yang tercipta karena pantulan cahaya dari kristal es dekat permukaan planar sejajar horisontal. Cahaya dapat berasal dari matahari, biasanya pada saat matahari mau terbenam, dalam hal ini fenomena ini disebut pilar matahari. Dapat juga datang dari bulan atau dari sumber-sumber terestrial seperti lampu jalan.

Light Pillars penuh warna sering muncul di musim dingin saat salju atau es kristal memantulkan cahaya dari sumber yang kuat seperti matahari atau bulan. Dibantu oleh suhu yang dingin, pilar cahaya muncul ketika cahaya memantul dari permukaan datar mengambang kristal es yang relatif dekat dengan tanah. Pilar tampak seperti bulu cahaya yang memperpanjang secara vertikal di atas atau di bawah sumber cahaya, atau keduanya.pilar cahaya juga di bentuk dari sumber cahaya buatan seperti lampu jalanan, lampu mobil atau sumber cahaya yang kuat dari arena ice skating seperti pada gambar di atas dari Fairbanks, Alaska. Meskipun mereka merupakan fenomena lokal, pilar cahaya dapat melihat jauh seperti sebuah aurora. Semakin dekat seseorang melihat sumber pilar cahaya, semakin besar tampaknya.

Aurora


Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis , yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.Pada mitologi Romawi kuno, Aurora adalah Dewi Fajar yang muncul setiap hari dan terbang melintasi langit untuk menyambut terbitnya matahari. Profil Dewi Aurora juga dapat kita temukan pada tulisan hasil karya Shakespeare.Sejak zaman dulu, telah banyak teori yang diajukan untuk menjelaskan fenomena ini dan sebagian teori kelihatannya sudah tidak relefan pada masa sekarang.
Benjamin Franklin berteori bahwa “Misteri Cahaya Utara” itu disebabkan oleh konsentrasi muatan listrik di daerah kutub yang didukung oleh salju dan uap air. Kristian Birkeland juga berteori bahwa Auroral Elektron terjadi dari sinar yang dipancarkan matahari, dan elektron tersebut dibimbing menuju kutub utara.

Aurora Borealis memang sering terjadi antara bulan Maret-April dan Agustus-September-Oktober. Aurora Borealis adalah fonemana pancaran cahaya yang terjadi di daerah utara atau kutub utara. Pada saat Aurora Borealis terjadi, seakan-akan matahari akan terbit dari sebelah utara

Fatamorgana/Mirages


Fata Morgana adalah salah satu bentuk ilusi optik yang sangat unik dan kompleks yang — seperti halnya ilusi optik lainnya — terlihat pada bagian tipis di atas garis horison. Itu merupakan istilah dari bahasa Italia yang berasal dari bahasa Latin kasar untuk kata “Peri” dan sebutan untuk penyihir keluarga Raja Arthur, Morgan le Fay (Faye le Morgana, sebagian menyebutnya sebagai saudari Raja Arthur), berawal dari kepercayaan bahwa ilusi yang sering terlihat di Selat Messina, dimana sering terlihat istana peri berada di udara atau pulau palsu yang diciptakannya dengan sihir dan didesain untuk memikat para pelaut menuju kematiannya. Walaupun istilah Fata Morgana terkadang disalahartikan penggunaannya ke dalam arti lain, bentuk ilusi optik yang biasa dilihat, bentuk sebenarnya dari FataMorgana tidaklah sama dengan dengan ilusi optik yang lebih besar lainnya, dan tentunya tidak pula sama dengan ilusi optik yang lebih kecil. Mengenai Morgan le Fay atau Faye le Morgana yang dipanggil Morgane, Morgaine, Morgana sang Penyihir Cantik atau makhluk mitos dalam kehidupan Eropa jaman dahulu, akan diceritakan pada bagian setelah ini (Legenda Morgan Le Fay). Definisi/arti fatamorgana adalah : "Fatamorgana, the superior mirage" "Fatamorgana adalah khayalan belaka" "Fatamorgana, sebuah cerminan bayang-bayang" Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia fatamorgana (fa.ta.mor.ga.na) [n] (1) gejala optis yg tampak pd permukaan yg panas, yg kelihatan spt genangan air; (2) hal yg bersifat khayal dan tidak mungkin dicapai Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/fatamorgana#ixzz1Sbp9nccQ http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php Seringkali di gurun pasir, fatamorgana menyerupai danau atau air atau kota. Ini sebenarnya adalah pantulan daripada langit yang dipantulkan udara panas. Udara panas ini berfungsi sebagai cermin. Ilusi optik Fata Morgana mendistorsi bentuk obyek secara luar biasa dari bentuk semula obyek tersebut, sehingga ia akan tampak lebih unik, dan bahkan mungkin akan berubah wujud dengan cara tertentu sehingga hasil akhirnya tidak dapat diketahui sama sekali. Sebuah Fata Morgana dapat terlihat di darat maupun di laut, pada daerah-daerah kutub maupun daerah-daerah padang pasir. Ilusi optik semacam ini dapat melibatkan hampir semua jenis obyek yang terlihat dari jauh, termasuk hal-hal seperti kapal-kapal, pulau-pulau, dan garis pantai. Sebuah FataMorgana tidak hanya rumit dan sulit ditebak kejadiannya, tapi juga cepat sekali berubah. Ilusi optik fatamorgana yang terjadi terdiri dari beberapa pencitraan yang terjadi secara terbalik (dari atas ke bawah) maupun tegak lurus (sisi kanan atas) yang tertumpuk pada bagian atas satu sama lain. Ilusi optik FataMorgana juga menunjukkan sisi lain dari bagian yang terkompresi dan zona yang melebar. Fenomena fisika optik ini terjadi karena aliran cahaya dibengkokkan secara langsung saat mereka melewati lapisan udara dengan suhu yang berbeda dalam pembalikan panas kuat dimana lapisan atmosfer telah terbentuk. (Sebuah pembalikan panas adalah kondisi atmosfer di mana udara yang lebih hangat berada pada lapisan yang terbentuk secara bagus diatas sebuah lapisan yang memiliki udara dingin. Pembalikan temperatur ini adalah kebalikan dari apa yang normalnya terjadi pada apa yang biasanya terjadi; udara hangat biasanya berada lebih dekat ke permukaan, dan udara dingin biasa lebih tinggi dari permukaan).

Pelangi Bulan/MoonBows

Pelangi atau bianglala, terjadi pada saat cahaya matahari bersinar pada tetesan air dan biasanya terjadi pada atmosfer setelah hujan. Ini merupakan busur spektrum besar yang terjadi akibat pembiasan cahaya matahari dan butir air. Cahaya matahari yang terdiri dari bermacam warna (polikromatik) melewati butir air dan untuk selanjutnya terjadi pembiasan. Pembiasan cahaya ini mirip dengan yang terjadi pada prisma kaca, mata kita biasanya menangkap tujuh warna berbeda yang terdapat pada cahaya matahari, yaitu merah, kuning, hijau, biru, ungu, nila dan jingga.

Pelangi bulan (moonbow) adalah salah satu fenomena alam yang langka dan sulit untuk ditemui. Moonbow lebih jarang terjadi dibandingkan dengan pelangi yang sering kita lihat terbentang dilangit pada siang hari, yang merupakan gejala optik berupa cahaya warna-warni. Moonbow terjadi saat malam hari, saat matahari telah terbenam dan bulan tampil untuk menggantikan tugas matahari.
Fenomena ini terjadi ketika bulan berada pada titik rendah, bulan memang benda langit yang tidak memiliki cahaya sendiri, bulan “meneruskan” cahaya dari matahari, bila pelangi siang hari terjadi karena pembiasan cahaya matahari, maka pelangi yang terjadi malam hari disebabkan oleh pembiasan cahaya bulan.
Beberapa tempat di dunia sering menampilkan moonbow, salah satunya adalah air terjun Victoria di perbatasan Zambia dan Zimbabwe. Selain itu, air terjun Cumberland, dekat Corbin, Kentucky di Amerika Serikat juga sering dilaporkan terlihat moonbow disana.

Moonbow akan terlihat pada saat bulan purnama (full moon) ataupun pada saat bulan hampir mencapai purnama, mata kita biasanya agak sulit melihat perbedaan warna yang tampil pada moonbow, tapi kamera dapat menangkap warna-warna yang tampil “dengan sempurna”. Mata kita biasanya hanya bisa menangkap warna putih, dimana warna putih merupakan gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda, yang terjadi pada cahaya matahari. Tapi, bila cahaya bulan sangat terang, pelangi merah biasanya dapat dilihat dengan mata telanjang. Moonbow biasanya terlihat berlawanan dengan posisi bulan dan terlihat “begitu sempurna” pada saat terjadi bulan purnama secara penuh.


Minggu, 1 November 2009, di Richmond, North Yorkshire, pelangi terlihat dilangit pada saat matahari telah tenggelam, dan bulan menunjukkan “kedigdayaannya” menampilkan pelangi yang mempesona, ini mungkin disebabkan pembiasan cahaya kristal es diatas atmosfer. Saat itu sekitar jam 19.00, seorang fotografer berhasil mengabadikan pelangi tersebut, ia melihatnya pada saat mengendarai mobil dalam perjalanan menuju rumahnya. Dengan pengambilan gambar menggunakan kamera digital, terlihat beraneka ragam warna pada pelangi, dan tidak hanya terlihat satu buah warna putih, seperti yang biasanya ditangkap mata manusia.

Moonbow memang sangat jarang terjadi, perlu kondisi dan kriteria khusus yang menyebabkan kondisi ini akan terjadi, yaitu posisi bulan berada pada titik rendah (sekitar kurang dari 42 derajat di langit), ada hujan berlawanan dengan bulan, dan langit telah gelap. Mungkin suatu saat, anda beruntung dapat melihat langsung fenomena ini.