~.~Tinderbox~.~
Untuk berbagi info
Daftar Blog Saya
Sabtu, 15 Oktober 2011
Api Terjun (Horsetail Falls)
Fenomena Api Terjun ini terdapat di Yosemite National Park yang terletak
di California. Dinamakan Api terjun karena pada saat air jatuh dari
ketinggian sekitar 2000 kaki, mirip dengan cairan lava yang sedang jatuh
dari atas. Sebenarnya fenomena ini bukanlah lava yang jatuh, melainkan
air yang sedang terjun mendapatkan efek dari sinar matahari yang akan
terbenam. Namun fenomena ini harus didukung dengan cuaca yang cerah,
keberadaan matahari yang tepat saat menyinari air, dan debit air yang
cukup banyak untuk bisa membuat Air terjun di Yosemite National Park
mirip dengan cairan lava yang sedang jatuh.
ICe Circle
Fenomena Ice Circle ini bisa terjadi di mana saja. Biasanya fenomena ini
sering terjadi di daerah sungai yang meiliki arus yang lambat serta
iklim yang dingin. Bentuknya mirip seperti piringan yang berputar secara
perlahan. Fenomena ini juga pernah terjadi sekitar tahun 1930 di
Toronto, Canada.
Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari
sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan
lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya
karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi
lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata
149.680.000 kilometer.
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin.
Sebuah gerhana matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata.
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin.
Sebuah gerhana matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata.
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.
Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.
Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana bulan (salat khusuf)
JENIS-JENIS GERHANA BULAN
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.
Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.
Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana bulan (salat khusuf)
JENIS-JENIS GERHANA BULAN
- Gerhana bulan total
- Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
- Gerhana bulan sebagian
- Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.
- Gerhana bulan penumbra
- Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Jumat, 14 Oktober 2011
PUSARAN API- FIRE WHIRLS
Fire whirls / pusaran api
adalah tornado yang berputar terlalu dekat dengan kebakaran hutan atau
pusaran yang terbentuk karena terdapat terlalu banyak panas di area
tersebut.
Pus
aran Api
atau badai api, atau setan api, adalah fenomena langka, yang mana api
naik keatas dan membentuk pusaran, sehingga berbentuk seperti tornado.
Pusaran ini sering terbentuk pada saat kebakaran hutan dan dapat mencapai setinggi 30 sampai 200 kaki (10 – 60 meter) dan selebar 10 kaki (3 meter), tapi umumnya hanya dapat bertahan dalam hitungan menit saja.
Pusaran Api
atau badai api, atau setan api, adalah fenomena langka, yang mana api
naik keatas dan membentuk pusaran, sehingga berbentuk seperti tornado.
Pusaran ini sering terbentuk pada saat kebakaran hutan dan dapat
mencapai setinggi 30 sampai 200 kaki (10 – 60 meter) dan selebar 10 kaki (3 meter), tapi umumnya hanya dapat bertahan dalam hitungan menit saja. Hal
ini terjadi ketika sebuah kolom udara yang hangat, naik ke atas dan
terbungkus oleh api, sehingga menyebabkan tekanan rendah muncul di
permukaan tanah. Pendinginan udara ini kemudian segera masuk untuk
menggantikan udara yang naik, dan menciptakan vortex yang dapat menarik
api hingga ratusan meter di atas tanah.Pada
tahun 1923, tornado api terjadi akibat gempa bumi besar Kanto di Tokyo
yang menewaskan 38.000 orang, hanya dalam waktu 15 menit. Munculnya
tornado api juga pernah terjadi di bidang tanaman di Aracatuba, Brazil
selatan, setelah berbulan-bulan mengalami kekeringan. Angin puyuh api
juga pernah tertangkap kamera saat daerah selatan Sao Paulo mengalami
kebakaran.
Jumat, 07 Oktober 2011
Noctilucent Cloud / Awan Noctilucent
Semburat awan aneh berwarna biru tipis tampak menghampar di batas atmosfer Bumi dan luar angkasa. Pemandangan yang tidak biasa tersebut terihat dengan jelas dari dalam kabin stasiun antariksa internasional (ISS) yang berada di orbit Bumi. Awan yang kelihatan menyala di kegelapan itu berada pada ketinggian 75-85 kilometer di atas permukaan tanah. Fenomena pembentukan awan yang beberapa kali terlihat di musim panas tersebut masih misterius meski telah diketahui sejak 120 tahun terakhir. "Sungguh indah dan pemandangan ini menunjukkan begitu tingginya awan tersebut terbentuk di batas atmosfer," ujar Gary Thomas, pakar atmosfer dari Universitas Colorado, AS. Awan seperti ini sering disebut awan mesosfer kutub karena sering terlihat di dekat kutub utara maupun selatan. Sebagai perbandingan, awan cirrus yang biasa terlihat dari permukaan Bumi sebagai semburat tipis memanjang hanya berada pada ketinggian 18 kilometer. Awan yang lebih tebal dan berat lebih dekat dengan permukaan Bumi. Sementara awan tersebut terbentuk di lokasi yang udaranya hanya seperseratus jutakali udara di Gurun Sahara. Thomas mengatakan uap air mungkin saja bergerak hingga lokasi setinggi itu. Sebagian di antaranya mungkin uap air dari penguapan yang tinggi di wilayah tropis yang menembus hingga batas ketinggian maksimum. Sebagian lainnya mungkin uap air dari hasil oksidasi methan di lapisan tersebut. Konsentrasi methan diketahui mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dalam 100 tahun terakhir. Masuk akal kalau terjadi perubahan pola awan tinggi dalam beberapa tahun terakhir akibat hal ini. Apalagi, awan seperti ini pertama kali dilaporkan tak lama setelah Gunung Krakatau meletus pada 1883. Robert leslie dari Southampton, Inggris melaporkan awan tersebut pada senja hari pada Juli 1885 dan melaporkan hasil pengamatannya dalam jurnal Nature. Selanjutnya, awan-awan sejenis dilaporkan dari kawasan utara seperti negara-negara Skandinavia, Skotlandia, dan Siberia. Munculnya awan yang "menyala dalam gelap" itu juga pernah dilaporkan dari Washington dan Oregon, AS, hingga Turki dan Iran. Awan serupa juga muncul tak lama setelah pesawat ulang alik Columbia yang membawa air 400 tonmeledaktahun2003. Namun, asal-usulnya makin misterius saat satelit AIM (Aeronomy of Ice in the Mesosphere) diluncurkan tahun 2007. Satelit tersebut mendeteksi bahwa awan yang menyala di lapisan terluar atmosfer terbentuk dari kristal-kristal es yang ukurannya kurang dari 30 nanometer. Bagaimana kristal es sekecil itu terbentuk masih menjadi tanda tanya hingga kini.
Virga
Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit.
Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui
suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di
Bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air
yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses
yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh
menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke
udara. Virga
adalah presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap sebelum mencapai
daratan; inilah satu cara penjenuhan udara. Presipitasi terbentuk
melalui tabrakan antara butir air atau kristal es dengan awan. Butir hujan memilik ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil (butir kecil).
Kelembapan yang bergerak di sepanjang zona perbedaan suhu dan kelembapan tiga dimensi yang disebut front cuaca
adalah metode utama dalam pembuatan hujan. Jika pada saat itu ada
kelembapan dan gerakan ke atas yang cukup, hujan akan jatuh dari awan
konvektif (awan dengan gerakan kuat ke atas) seperti kumulonimbus (badai petir) yang dapat terkumpul menjadi ikatan hujan sempit. Di kawasan pegunungan, hujan deras bisa terjadi jika aliran atas lembah meningkat di sisi atas angin permukaan
pada ketinggian yang memaksa udara lembap mengembun dan jatuh sebagai
hujan di sepanjang sisi pegunungan. Di sisi bawah angin pegunungan,
iklim gurun dapat terjadi karena udara kering yang diakibatkan aliran
bawah lembah yang mengakibatkan pemanasan dan pengeringan massa udara. Pergerakan truf monsun, atau zona konvergensi intertropis, membawa musim hujan ke iklim sabana. Hujan adalah sumber utama air tawar di sebagian besar daerah di dunia, menyediakan kondisi cocok untuk keragaman ekosistem, juga air untuk pembangkit listrik hidroelektrik dan irigasi ladang. Curah hujan dihitung menggunakan pengukur hujan. Jumlah curah hujan dihitung secara aktif oleh radar cuaca dan secara pasif oleh satelit cuaca.
Dampak pulau panas perkotaan mendorong peningkatan curah hujan dalam jumlah dan intensitasnya di bawah angin perkotaan. Pemanasan global juga mengakibatkan perubahan pola hujan di seluruh dunia, termasuk suasana hujan di timur Amerika Utara dan suasana kering di wilayah tropis. Hujan adalah komponen utama dalam siklus air dan penyedia utama air tawar di planet ini. Curah hujan rata-rata tahunan global adalah 990 millimetre (39 in). Sistem pengelompokan iklim seperti sistem pengelompokan iklim Köppen
menggunakan curah hujan rata-rata tahunan untuk membantu membedakan
kawasan-kawasan iklim. Antarktika adalah benua terkering di Bumi. Di
daerah lain, hujan juga pernah turun dengan kandungan metana, besi, neon, dan asam sulfur.
Langganan:
Postingan (Atom)